Pulau Kalimantan menyuguhkan banyaki sumber daya alam yang begitu banyak dibanding dengan pulau yang lain di Indonesia. Bukan hanya itu, ternyata pulau Kalimantan masih sangat kental dengan seni tari tradisional dari nenek moyang mereka yang masih dipertahankan. Kebudayaan itu masih ada sampai sekarang,tarian adat kalimantan meski terbilang sudah sangat lama namun tidak memberi kesan kolot. 

Seni tari Kalimantan mampu mengundang para wisatawan asing untuk datang ke kalimantan. Bukan hanya itu yang tidak disangka ternyata  banyak bule yang ingin belajar tarian tradisional kalimantan tersebut. Nah sekarang tarian apa saja yang ada diKalimantan? Yuk kita simak informasinya dibawah ini.

Inilah 13 Tarian Tradisional Yang Berasal Dari Kalimantan Yang Tidak Boleh Punah yang harus terus di lestarikan dan dikembangkan.

1.Tari Kuyang
Tari Kuyang

Kuyang karena makhluk ini yang hidup di dunia. Jadi tarian Kuyang mengandung makna tarian untuk roh. Tarian Kuyang adalah tarian yang berambisi mengusir hantu yang menghuni kayu besar dan tinggi agar sekarang tidak mengganggu manusia dan orang yang menebang pohon. 

Karena kenyataan paranormal internasional di Indonesia mungkin sangat tebal, maka lahirlah Tari Kuyang yang menjadi diajarkan dari teknologi ke generasi sampai sekarang. Orang Dayak percaya bahwa dengan tarian ini, roh akan meninggalkan pohon-pohon besar untuk ditebang.

2.Tari Pecuk Kina
Tari Pecuk Kina

Tarian ini merupakan garis besar cara suku Dayak Kenyah yang bermigrasi dari daerah asal mereka, terutama Apo Kayan (Kabupaten Bulungan) ke lokasi Segar yang panjang (Kabupaten Kutai Barat). Pengalaman yang membutuhkan waktu bertahun-tahun. 

Peristiwa itu dibuat menjadi tarian yang dikenal sebagai Tari Pecina Kina. Walau dianggap tarian tersebut diselimuti banyak wanita yang mengenakan pakaian khas Kalimantan dan mengajak para penggila bulu.

3.Tari Datun
Tari Datun

Tarian Datun adalah tarian yang diraih secara bersama-sama dengan anak perempuan dari suku Dayak Kenyah dengan jumlah mulai dari 10-20 orang. Menurut kisah itu, tarian ini diciptakan dengan cara Nyik Selung yang merupakan anggota suku Dayak Kenyah di sekitar Apo kayan yang bersyukur dan senang karena cucunya telah lahir. Iringan lagu bisa dibilang gratis, mulai dari nada tradisional atau diiringi lagu kontemporer, tetapi ciri khas tarian ini adalah para penari tampil seperti cakram di kedua telapak tangan. Penari yang anggun menari mengikuti irama musik.

4.Tari Jonggan
Tari Jonggan

Tari Jonggan adalah tarian sosial dalam suku Dayak Kanayatn. Tarian ini menceritakan tentang kebahagiaan dan kesenangan melalui manusia Dayak. Biasanya para tamu yang menghadiri tarian tradisional Kalimantan ini bisa diajak berdansa bersama para penari.

5. Tari Belian Bawo

Tari Belian Bawo

Untuk memulai dengan tarian ini berubah menjadi upacara yang diubah menjadi dilakukan untuk menolak penyakit, mengobati yang tidak sehat, dan membayar sumpah. Beberapa saat kemudian ritus ini diubah menjadi dimodifikasi tepat menjadi tarian yang dilakukan sebagai acara untuk mendapatkan pengunjung dan untuk acara yang berkaitan dengan karya seni. Tarian ini sama dengan tarian Serumpai yang merupakan tarian dari suku Dayak Benuaq.

6.Tari Serumpai
Tari Serumpai

Tarian Serumpai adalah tarian dari suku Dayak Benuaq. Garis besarnya hampir mirip dengan tarian Monong atau tarian Manang yang berhubungan dengan penyakit. Perbedaan antara tarian-tarian ini adalah untuk melawan wabah penyakit dan berurusan dengan orang-orang yang digigit dengan menggunakan anak-anak anjing gila. 

Dikenal sebagai tarian Serumpai karena dalam tarian ini menggunakan alat musik yang disebut Serumpai yang semacam seruling bambu sebagai iringan lagu dari tarian Serumpai.

7.Tari Pingan
Tari Pingan

Tari Pingan adalah tarian tunggal yang diselesaikan di jaringan Dayak Mualang. Tarian ini menawarkan citra rasa terima kasih untuk semua rezeki yang telah diberikan dan selalu diberikan melalui Tuhan ke jaringan Dayak Mualang. Tarian ini dibagi menjadi dua, terutama tarian pingan pria dan wanita. Antara 2 gaya tarian ada persamaan dan perbedaan. 

Umumnya penari menyampaikan cakram putih, dalam zaman vintage, cakram itu menggunakan cakram batu dan menggunakan lingkaran seukuran jari tengah penari. Tarian ini diiringi dengan lagu tradisional bernama Tebah Undup Biasa.

8.Tari Monong / Tari Manang

Tari Monong / Tari Manang

Tarian Monong atau yang biasa disebut tarian Manang adalah tarian restorasi yang dapat mengobati penyakit dan mampu mencegah penyakit yang mungkin diamati dalam tubuh orang yang mengalami sakit. Pada tarian Monong atau tarian Manang ini, penari akan seperti menjadi dukun sambil mengeluarkan mantra saat menari.

9.Tari Kancet Lasan

Tari Kancet Lasan

Tarian ini menceritakan tentang gaya hidup rangkong. Rangkong sangat dirayakan melalui orang Dayak, khususnya Dayak Kenyah karena rangkong dianggap sebagai simbol keagungan dan kepahlawanan. Tarian ini paling efektif dilakukan dengan menggunakan seorang wanita lajang untuk suku Dayak Kenyah dan gerak dan posisinya hampir sama dengan Tarian Ledo Kancet / Tarian Gong. 

Yang istimewa bagi mereka masing-masing adalah bahwa tarian Kancet Lasan tidak lagi menggunakan gong dan rangkong. Tarian ini lebih banyak melibatkan burung enggang sambil terbang hingga burung itu hinggap dan bertengger di atas pohon.

10.Tari Leleng
Tari Leleng

Untuk tarian ini Leleng menggambarkan kira-kira seorang wanita bernama Utan. Kisah di balik tarian leleng adalah siap seorang wanita yang dipaksa menikah melalui ibu dan ayahnya dengan seorang pria muda yang berubah menjadi tidak berarti dihargai oleh Utan bersama. Sampai akhirnya wanita itu lebih suka lari jauh dari rumah dan lari ke hutan. Tarian Leleng ini diikuti melalui trek lagu Leleng sebagai trek.

11.Tari Kancet Papatai / Tari Perang

Tari Kancet Papatai

Tarian ini menceritakan tentang seorang pahlawan dari suku Dayak Kenyah yang akan bertempur melawan semua musuhnya. Karena kisahnya adalah peperangan siap, gerakan penari harus sangat gesit, gesit, dan harus penuh antusiasme yang kadang-kadang diselingi dengan bantuan jeritan penari.

Biasanya penari menggunakan pakaian tradisional suku Dayak Kenyah, yang siap dengan beberapa perangkat mulai dari baju besi, perisai, dan Mandau. Musik yang mengiringi tarian ini adalah lagu Sak Paku yang menggunakan perangkat musik yang disebut Sampe.

12.Tari Gantar
Tari Gantar

Tarian tradisional pertama adalah Tarian Gantar. Tarian ini adalah tarian tradisional dari Kalimantan, gerakannya seperti individu yang menanam padi. Pada tarian ini para penari menggunakan tongkat yang memiliki arti kayu berdebar yang diamati dengan menggunakan tempat tinggal pembantu lainnya yang terdiri dari bambu dan biji-bijian yang memberikan foto seperti biji dan kotak beras.

Tarian ini digunakan untuk menyambut pengunjung dan untuk kegiatan lainnya. Tidak sesederhana suku Dayak Tunjung tahu tarian Gantar, tetapi suku Dayak Benuaq juga menyadari bentuk tarian ini. Ada 3 variasi untuk bentuk tarian Gantar ini, khususnya Gantar Busai, Gantar Rayatn, dan Gantar Senak / Gantar Kusak.

13.Tari Kancet Ledo / Tari Gong

Tari Kancet Ledo

Tarian Kancet, umumnya disebut sebagai Tari Gong, adalah tarian konvensional yang berasal dari Kalimantan yang tepatnya terletak di Kalimantan Timur. Tarian ini mengekspresikan tentang kelembutan seorang wanita yang terbukti melalui tariannya pada Gong dengan tindakan lembut dan diamati dengan menggunakan stabilitas. 

Tarian ini menawarkan ekspresi kira-kira kecerdasan dan keindahan seseorang. Tarian ini diamati melalui iringan alat musik Sapeq, yang merupakan alat seperti harpa, yang dilakukan dengan bantuan memetik, maka penari akan menari pada Gong. Dan panggilan Gong Dance telah dibuat.

Demikianlah 13 tarian tradisional yang berasal dari kalimantan yang tidak boleh punah dan juga harus dilestarikan.Kesenian yang ada diindonesia sudah sangat terkenal sehingga tidak heran lagi ,kekayaan indonesia juga bukan karena alamnya yang indah dan masih sangat alami namun indonesialah juga sebagai negara yang kaya akan budaya.

Maka kita sebagai penerus bangsa juga punya kewajiban yang harus lakukan yaitu kita agar bisa menjaga dan mampu melestarikan seni budaya yang ada,semoga artikel ini bermanfaat.