Jawa tengah memang sudah sangat terkenal dimana-mana sehingga siapa yang tidak kenal dengan wilayah Jawa? Provinsi yang terbagi menjadi 3 bagian ini ternyata mempunyai cerita tersendiri.

Dibalik sejarahnya, Jawa begitu berhasil yang menghasilkan banyak karya Seni yang sekarang menjadi salah satu kebudayaan Jawa yang dirawat kelestariannya salah satunya  yaitu seperti tarian tradisional jawa.

Setelah anda mengetahui 13 Tarian Tradisional asal Kalimantan, sekarang kita pindah ke Tarian Tradisional Jawa, tepatnya Jawa Tengah. Konon, sebagian tarian Jawa Tengah begitu sangat terkenal mistisnya. Apakah itu benar?


12 Tarian Tradisional Jawa Tengah yang Sangat Terkenal

1. Tari Ronggeng
Tari Ronggeng

Tari Ronggeng ini berasal dari Jawa, adapun orang yang menciptakan tarian ini bernama Endang Caturwati. Sampai saat ini tari ronggeng dilestarikan hingga turun temurun. Tema dari tarian ini sangat berbeda dengan tarian lain, tari ronggeng dibawakankan oleh wanita, gerakannya pun berkesan agresif mendekati eksotis.

Tari ini memiliki ciri yang sangat khas dan sangat berbeda dalam gerakannya yang mana tarian ini lebih sensual dan pandai menarik para lelaki. Awal mula dari tarian ini dibuat untuk upacara minta untuk kesuburan tanah para penduduk desa setempat. 

Namun, karena terkait dengan kesuburan, dan salah mengartikannya. Hingga akhirnya gerakan dalam tarian ini mirip orang yang sedang bercinta. Namun seiring dengan perkembangan zaman,untuk menghindari hal yang tidak diinginkan maka tarian ini mulai dikurangi unsur eksotisnya.Alat musik yang mengiringi tarian ini adalah rebab dan gong.

2. Tari Angsa
 Tari Angsa

Tarian ini diciptakan yang mana tarian ini melambangkan keagungan seorang Dewi yang ditemani dengan sekelompok penari angsa.Tari angsa menjadi salah satu tarian kebanggaan Jawa Tengah, sehingga tarian ini sering ditampilkan untuk acara-acara tertentu. 

Dizaman sekarang, tarian ini sering ditarikan oleh para siswa-siswa SD saat mereka mencapai kelulusan atau untuk acara perpisahan. Karena seringnya ditampilkan maka tidak heran jika ternyata Tari Angsa tidak hanya ada di Indonesia, ada beberapa negara yang mempunyai Tarian Tradisional seperti ini, hanya saja cerita latar belakang yang diubah dengan tema yang berbeda.

Tari angsa biasanya ditarikan secara berpasangan, akan tetapi ada juga yang sendiri ketika memainkannya ada juga jumlah penari sampai mencapai lima orang. Alat musik sebagai pengiring tarian ini adalah gendang, gitar, dan degung. Dengan seiring perkembangan zaman, alat musik yang digunakan pun tidak seperti zaman dulu.

3. Tari Prawiroguno

Tari Prawiroguno

Tari Prawiroguno ,Tarian ini mengandung makna yaitu kisah ketika para penjajah dahulu yang hampir mengalami kemunduran, dan situasi saat itu dijadikan ide untuk membuat sebuah tarian yang sekarang kita sebut Tari Prawiroguno.

Tarian ini memiliki tema peperangan, dan gerakan para penari layaknya seorang prajurit yang membawa pedang/samurai dengan tameng berlenggok-lenggok seakan sedang bersiap-siap menyerang musuh mereka.

4. Tari Jlantur
Tari Jlantur

Tari tradisional jawa selanjutnya adalah tari Jlantur yang mana tarian ini berasal dari Boyolali. Tarian ini dimainkan oleh 40 orang penari laki-laki. Sedikit info yang bisa kami sampaikan tentang tarian ini, hal ini mungkin sudah kurangnya minat para masyarakat untuk terus melestarikan budaya Tari Jlantur ini.

Cerita dari tarian ini, ternyata tarian ini mencerminkan perjuangan kisah Pangeran Diponegoro yang melawan para penjajah.Menurut beberapa sumber, penari Tari Jlantur selalu menggunakan ikat kepala agar terlihat gagah berani dan dengan membawa kuda tiruan.

5. Sintren
Sintren

Tari berikutnya yang tidak kalah unik dan sangat menghibur adalah Sintren.Tarian ini berasal dari Cirebon, sekarang tari sinten sudah menyebar ke berbagai daerah hingga Jawa Barat. Tarian ini berbau mistis, menceritakan tentang kisah cinta Sulasih dan Sulandono.

Pertamakali  tarian ini dibuat ketika Bupati Kendal menikah dengan Dewi Rantamsari yang biasa dipanggil Dewi Lanjar. Namun pasangan itu tidak direstui oleh Ki Bahureksi. Akhirnya mereka berdua berpisah, Sulandono menjadi petapa sedangkan Sulasih menjadi penari. 

Walaupun begitu, konon katanya mereka berdua masih bertemu di alam gaib.Tarian ini sangat berbau mistis , bahkan sebelum pertunjukan tari sintren, harus terlebih dahulu diawali dengan Dupan atau ritual berdoa.Namun akhir akhir ini, tarian ini mulai tenggelam dan tidak lagi ditampilkan.

6. Kethek Ogleng
Kethek Ogleng

Tarian tradisional yang selanjutnya adalah bernama Kethek Ogleng yang berasal dari bahasa Jawa yang jika diartikan ‘kethek’ adalah kera. Sedangkan Ogleng diambil dari suara bunyi yang melatar yang membelakangi tarian ini yang seperti berbunyi Ogleeeng… Ogleeeng…Tari Kethek Ogleng berasal dari Wonogiri, Jawa Tengah. 

Cerita dari tarian ini menceritakan Raden Gunung Sari yang menjelma menjadi seekor kera, dan punya tujuan yang berusaha menipu musuhnya.

Maka dari itu, penarinya pun selalu bertopeng kera dan menirukan gerakan-gerakan kera, tidak ada gerakan khusus untuk tarian ini, penari hanya menikmati alunan musik dan menari layaknya seekor kera.Yang lebih serunya lagi para penari Kethek Ogleng akan mengajak salah seorang penonton untuk berjoget bareng.

7. Tari Ebeg atau Kuda Lumping

Tari Ebeg atau Kuda Lumping

Tarian tradisional jawa selanjutnya ialah tari ebeg atau tari yang biasa menggunakan boneka kuda.Tarian ini tidak menunjukan tarian seperti umumnya seperti tarian yang lemah gemulai.Tarian ini tidak memerlukan belajar secara khusus , cukup melenggak lenggok mengikuti alur musik. Ada beberapa syarat yang harus disediakan selama tarian dipertunjukkan ini seperti sesaji dan menyan.

Hal ini diharuskan karena para penari kemungkinan akan kerasukan mahkluk halus dan akan memakan sesuatu yang ada di sekitarnya.Musik yang mendampingi tarian ini adalah gamelan banyumasan, bendhe dan gendhing.

8. Tari Beksan Wireng

Tari Beksan Wireng

Tari Beksan Wireng merupakan tari yang berasal dari Jawa Tengah dan dibentuk oleh Prabu Amiluhur.Tujuan dibentuknya tarian ini untuk memberi semangat 4 prajurit perang yang saat itu yang sedang berlatih. Hal ini terlihat dengan gerakan-gerakan para penari yang gagah perkasa sedang membawa tombak dan tameng.

Karena tarian ini memang mengusung tema perang.Dengan perkembangnya zaman, tarian ini terbagi menjadi 6 bagian yaitu Panji Sepuh, Panju Anem, Dhadap Kanoman, Jemparing Ageng, Lhawung Ageng dan Dhadhap Kreta.Tarian ini dimainkan oleh laki-laki dan memakai kostum layaknya seorang prajurit.

9. Tari Serimpi
Tari Serimpi

Berikutnya adalah Tari Serimpi yang berasal dari Yogyakarta, menurut cerita tarian ini sedikit bernuansa Mistis. Awalnya tarian ini ditampilkan pada penggantian raja di beberapa Istana Jawa Tengah. Menurut cerita masyarakat, tarian ini bisa menghipnotis para penonton yang melihat tarian tersebut yaitu menuju ke alam lain.

Meskipun demikian, tarian ini bertujuan menunjukan dia adalah wanita yang sopan santun dan sangat lemah gemulai.Denag perkembangan zaman tari ini mengalami banyak perubahan dari segi durasi waktu dan pakaian yang digunakan. Tari Serimpi juga dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya Serimpi Genjung, Serimpi Babul Layar, Serimpi Bondan, Serimpi Anglir Mendung dan Serimpi Dhempel.

Sehingga tarian ini dimainkan dengan 4 anggota penari wanita, hal ini mencerminkan unsur api, air, angin dan bumi. Namun seiring dengan perkembangan zaman jumlah penaripun terkadang menjadi 5 anggota.Baju yang dipakai untuk penari Serimpi yaitu pakaian yang biasa digunakan pengantin putri keraton. Sedangkan musik yang digunakan adalah gamelan.

10. Tari Bondan Payung

Tari Bondan Payung

Tarian tradisional selajutnya dalah Tari Bondan yang mana tari bondan ini berasal dari Surakarta.Tarian ini menerangkan tentang kisah seorang ibu yang menyayangi anaknya. Sehingga tariannya pun sangat simpel. Ciri dari tarian ini ialah  para penari yang selalu membawa payung, yang juga menggendong boneka bayi dan kendi.

Pada zaman dulu tarian ini harus dimainkan oleh para wanita yang dinobatkan sebagai kembang desa yang bertujuan untuk menunjukkan jati dirinya.Gerakannya pun tidaklah sulit namun ada yang sangat menegangkan saat taran ini dilakukan yaitu tiba saatnya sesi menegangkan ketika penari tersebut menaiki kendi, dan kendi itu tidak boleh pecah saat dinaiki oleh penari tersebut.

Pakaian yang dipakai untuk tarian ini yaitu pakaian adat Jawa. Seiring dengan dengan kemajuan zaman tari bondan pun dibagi menjadi 2, yaitu tari bondan mardisiwi, bondan tani dan bondan cindogo.Musik yang digunakan untuk tarian ini adalah Gending.

11. Tari Gambyong

Tari Gambyong

Tari Gambyong merupakan tarian yang berasal dari daerah Surakarta. Awalnya, tarian ini hanya sebuah tarian rakyat yang diadakan pafa saat memasuki musim panen padi tiba. Sekarang, tarian tersebut diadakan ketika acara sakral dan sebagai penghormatan untuk para tamu.

Asal usul nama Tari Gambyong pun diambil dari salah satu penari zaman dulu, dimana penari tersebut mempunyai suara merdu dan badan yang lentur, dengan kedua bakat tersebut Gambyong yang memiliki nama lengkap Sri Gambyong tujuannya dengan nama tersebut agar cepat terkenal dan dapat memikat banyak orang yang melihatnya.

Yang pada akhirnya nama penari itu terdengar ke telinga Sunan Paku Buwono IV, membuat Sri Gambyong diundang untuk menari di dalam Istana keraton. Ia pun berhasil memikat orang-orang di Istana, singkat cerita hingga akhirnya tariannya pun dipelajari dan dikembangkan hingga ditetapkan tarian khas Istana.

Untuk jumlah penari tidak ada ketentuan,namun untuk pakaian yang biasa digunakan adalah pakaian kemben yang sebahu dilengkapi dengan selendang.

 Pada intinya tarian ini sangat identik dengan warna kuning dan hijau. Namun seiring kemajuan zaman, warna pun tidak menjadi patokan,asalkan baik dan pantas.Musik yang mengiringi tarian gambyong ini biasanya memakai musik gamelan seperti Gong, kenong, gambang dan kendang.

12. Tari Bedhaya Ketawang

Tari Bedhaya Ketawang

Tarian tradisional Bedhaya Ketawang yang berasal dari jawa tengah yang mengandung arti di setiap masing-masing kata. ‘bedhaya’ yang artinya penari wanita dan ‘ketawang’ artinya langit. Bila disatukan Bedhaya Ketawang ini mempunyai arti penari wanita dari istana langit.Untuk sekarang tarian ini dipentaskan untuk acara resmi saja, yang bertujuan untuk hiburan semata. 

Sejarahnya, tarian ini menceritakan tentang hubungan Ratu Kidul yang biasa kita kenal dengan Roro Kidul. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, bila Tarian ini dilaksanakan, maka Nyi Roro Kidul atau Kangjeng Ratu Kidul akan menghadiri tarian tersebut dan ikut menari.

Tarian ini dimainkan oleh 9 orang perempuan, dimana sembilan ini melambangkan dengan lambang sejarah Wali Songo, adapun yang bilang 9 sebagai arah mata angin. Pakaian para penari pun menggunakan  pakaian pengantin adat Jawa, dimana para penari memakai gelung besar, dan aksesoris-aksesoris Jawa berupa centhung, sisir jeram saajar, tiba dhadha, garudha mungkur, dan cundhuk mentul. 

Para penaripun harus keadaan suci yang artinya tidak keadaan haid. Musik yang digunakankan untuk mengiringi tarian ini antara lain Gending Ketawang Gedge, bisa juga dengan gamelan.

Demikianlah 12 tarian yang berasal dari jawa yang harus anda ketahui,sudah sepantasnya kita berbangga bahwa indonesia menyuguhkan banyak seni budaya yang memang harus kita jaga dan lestarikan,sehingga anak cucu kita bisa menyaksikan kesenian nenek moyang mereka.Sekian dan terima kasih semoga ulasan ini bermanfaat.